Breaking News

Membaca Terorisme Lewat Perspektif Pendekatan Lunak-Nonpro Justitia

53
×

Membaca Terorisme Lewat Perspektif Pendekatan Lunak-Nonpro Justitia

Share this article
Membaca Terorisme Lewat Perspektif Pendekatan Lunak-Nonpro Justitia


loading…

MEMPELAJARI perkembangan terorisme tentu akan menjadi lebih menarik apabila kita ikut terlibat secara emosional dan ambil bagian dalam proses penanganannya, khususnya pada perspektif pendekatan lunak-nonpro justitia. Mendengar sebuah kuliah atau ceramah tentang terorisme tentu akan berbeda dengan mendengar langsung dari orang-orang yang pernah terlibat dalam tindakan mengerikan tersebut.baca juga: Launching Buku Narasi Mematikan, Menguak Pendanaan Aksi Terorisme

Pengantar yang digoreskan Hamidin Aji Amin di bukunya “Wajah Baru Terorisme” secara eksplisit mengajak masyarakat Tanah Air, lebih luas lagi masyarakat dunia, untuk bersama-sama bergandengan tangan terlibat dalam penanganan terorisme. Keterlibatan itu dimulai dari membaca dan memahami buku yang dihadirkannya ini.

Buku ini berisi kumpulan tulisan informatif dan edukatif yang juga didasari oleh pengalaman empiris penulis dalam berinteraksi langsung dengan napi serta mantan napi terorisme, yang ia kumpulkan dari Pusat Media Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) dan sebagian ia dibagikan di kolom opini media cetak selama bertugas di kewilayahan.

Penulis menceritakan detil proses berikut hasil komunikasi dan dialog dengan pelaku terorisme, apalagi dengan pelaku yang kooperatif akan memberikan pemahaman utuh tentang lika-liku perjalanan terorisme. Namun sebaliknya, apabila terjadi penolakan dalam berdialog, kegigihan akan menjadi kata kunci. Itulah yang penulis alami dan lakukan selama bertahun-tahun.

Penulis mengaku banyak berinteraksi dengan mantan pelaku dan orang-orang yang terlibat langsung dengan radikalisme di Indonesia serta beberapa negara lain yang sedang menangani orang-orang Indonesia yang terlibat radikalisme terorisme di negaranya. Setidaknya hampir seluruh lembaga permasyarakatan (lapas) di Tanah Air yang di dalamnya ada tahanan teroris pernah didatanginya. Begitu pula mereka yang telah kembali ke masyarakat setelah menjalani hukuman pidana.

Belajar dari pengalaman selama berinteraksi dengan napi dan mantan napi terorisme, didukung pengalamannya selama menjadi Kepala Unit dan Kepala Sub-Detasemen Penindakan di Densus 88 Anti Teror Polri, serta menjadi Direktur Pencegahan di BNPT, ia lalu membulatkan hati menuangkan pengalamannya itu dalam buku ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *