Breaking News

Kebebasan Beragama Perlu Menghargai Etika Sosial

61
×

Kebebasan Beragama Perlu Menghargai Etika Sosial

Share this article
Kebebasan Beragama Perlu Menghargai Etika Sosial


loading…

Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt Jimmy Sormin. FOTO/IST

JAKARTA – Menjalankan kebebasan beragama sesuai dengan apa yang diyakini perlu menghargai etika sosial. Hal ini dimaksudkan agar perbedaan dalam menjalankan keimanan tidak menjadi penghambat lancarnya komunikasi antar masyarakat. Sikap tenggang rasa diharapkan bisa dikedepankan dalam membangun hubungan sesama manusia.Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt Jimmy Sormin menguraikan bahwa orang Indonesia perlu menyeimbangkan antara kebebasan beragama dengan etika sosial.

“Kita perlu mengingat dan menegakkan kembali prinsip yang ideal, bahwa kebebasan masing-masing individu juga dibatasi dengan kebebasan orang lain. Hak dan kebebasan yang melekat pada setiap manusia itu perlu diatur agar diakui, dipenuhi, dan dilindungi oleh negara, yakni melalui hukum yang telah berlaku,” kata Pdt Jimmy Sormin dalam keterangannya dikutip, Minggu (19/5/2024).

Ia menambahkan, melalui penegakkan hukum yang tegas dan adil, masyarakat bisa terdidik untuk hidup dalam ketaatan akan hukum. Dengan demikian, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku akan membantu memperkuat etika sosial di masyarakat Indonesia.

Ketua Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT ini mengatakan, sifat tenggang rasa adalah modal sosial yang telah diwariskan sejak nenek moyang bangsa Indonesia. Menurutnya, kesadaran akan etika sosial harus dihidupkan kembali melalui praktik-praktik yang membangun masyarakat untuk saling peduli, menghargai, dan bekerja sama. Dengan begitu, tidak terjadi lagi benturan antara kebebasan beragama dan kenyamanan hidup bermasyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *