Dalam keterangan Joint Statement yang diunggah Gedung Putih, terungkap pula bahwa Prabowo dan Biden berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan bilateral, menegaskan kembali komitmen bersama mereka terhadap keamanan dan stabilitas regional, dan menekankan pentingnya Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang disepakati pada 2023.
Indonesia dan AS akan bekerja sama dalam memperkuat kemampuan keamanan maritim dan memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, serta penangkapan ikan yang terkait dengan kejahatan terorganisasi transnasional.
“Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama berkelanjutan dalam pertahanan dan modernisasi militer dengan cara yang konsisten dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional,” tulis Gedung Putih.
Selain itu, kedua pemimpin menegaskan kembali niat mereka untuk menyelenggarakan Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Pejabat Senior AS-Indonesia ke-2, Dialog Keamanan AS-Indonesia ke-21 (IUSSD), dan Diskusi Pertahanan Bilateral AS dan Indonesia (USIBDD), sebelum akhir kuartal pertama tahun 2025.
Adapun di bidang kerja sama maritim, kedua pemimpin menyambut baik pendirian Pusat Pelatihan Maritim BAKAMLA ‘Anambas’ yang didanai AS di Batam tahun ini. Prabowo dan Biden juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengadakan dialog maritim dan akan mengeksplorasi bidang-bidang baru.
“Termasuk kerja sama ekonomi maritim yang berkelanjutan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan,” jelas Gedung Putih.
(rca)