“Jadi, masalah ini tak bisa dianggap remeh,” ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenegakerjaan itu juga menilai kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP meragukan. Hal ini terbukti dari hasil penilaian yang dikeluarkan itu.
“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” tandasnya.
Noel lantas menjelaskan bahwa OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi alias voting dari pembaca hingga jurnalis dunia. Oleh karenanya, hasil dari nomisasi itu bisa diarahkan.
“Jumlah pembaca dan pilihan/nominasi oleh pembaca bisa diarahkan. Link untuk voting pembaca, bisa disebar melalui grup-grup WhatsApp atau media sosial. Jadi hasilnya bisa diarahkan. Maka kita pantas curiga,” ujar Noel.
(shf)